Jumat, 26 April 2024
Sekolah Menengah Atas

Kupas Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Project Batik Ecoprint SMADA Pada Program Dialog Pagi RRI Jember.

Kupas Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Project Batik Ecoprint SMADA Pada Program Dialog Pagi RRI Jember.

SMADA News – Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, mengundang Kepala SMA Negeri 2 Lumajang Bapak Moh. Yatim Khudlori, M.Pd dan Koordinator Projek 5 SMA Negri 2 Lumajang Ibu Mawarti M.Pd dalam acara Dialog Pagi RRI Jember. Selain itu, dialog yang digelar secara virtual tersebut juga mengundang Ibu Yuli Sulis Setiyowati, koordinator Komunitas Batik RYC Lumajang. Sebelumnya saat pelaksanaan projek pembuatan batik ecoprint, SMA Negeri 2 Lumajang bekerjasama dengan Komunitas Batik RCY ini untuk membantu siswa membuat batik ecoprint dengan proses pounding.

Batik ecoprin teknik pounding itu sendiri merupakan salah satu proses pembuatan batik dengan memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian daun, akar atau batang tersebut lalu ditutup dengan plastik bening dan dipukul-pukul dengan alat pemukul untuk mengekstrak pigmen warna dan melekat ke kain.

Dialog pagi RII jember edisi 12 Januari 2023 tersebut dipresenteri oleh Jhoefarenta Phicus W serta ditayangkan secara live melalui kanal Youtube RII Jember. Tema yang diusung adalah Batik Ecoprint Membangun Karakter Siswa SMA Negeri 2 Lumajang.

Jhoefarenta Phicus diawal dialog langsung menanyakan tema dialog pagi tersebut ke pihak sekolah, apa korelasi kegiatan membatik dengan pembentukan karakter siswa ?.

Kepala sekolah, Bapak Moh. Yatim Khudlori, M.Pd diperkuat oleh Ibu Mawarti, M.Pd menyampaikan, kegiatan membatik tersebut merupakan implementasi Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan sekolah. Dalam kurikulum Merdeka peserta didik tidak hanya dituntut untuk belajar hal-hal yang berkaitan dengan akademis saja, tetapi juga diberi ruang untuk mengembangkan bakat dan minatnya masing-masing yang diwadahi dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang dikenal dengan P5.

Adapun tema pelaksanaan P5 yang diangkat sekolah untuk siswa kelas X adalah Kearifan Lokal yang dikembangkan dalam wujud pengenalan metode pembuatan batik ecoprint. Dalam proses pembuatan batik ecoprint tersebut diharapkan dapat membentuk karakter siswa seperti kreatifitas, kegotongroyongan dan kebhinekaan global sesuai dengan profil karakter pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada P5 kurikulum Merdeka.

Jhoefarenta kemudian melanjutkan pertanyaannya. Ia menanyakan bagaimanakah strategi SMADA menghadapi kemajuan teknologi seperti gadget dalam membangun karakter siswanya?

Kepala sekolah menjelaskan bahwa penggunaan gadget siswa dalam hal media sosial atau media streaming oleh sekolah diarahkan ke hal-hal yang positif.

“Seperti contoh untuk game, di SMADA diadakan kompetisi e-sport dan didorong untuk mengikuti kompetisi dengan jenjang yang lebih tinggi seperti kompetisi tingkat kabupaten, tingkat provinsi dan bahkan tingkat nasional. Alhamdulillah tahun 2021 tim e-sport SMADA Pinandhita Legends berhasil menjadi juara dalam East Java Student Championship 2021 tingkat jawa timur.” Jelas Kepala Sekolah.

Lebih lanjut Kepala Sekolah menyampaikan, “pihak sekolah juga mendorong siswa dalam memanfaatkan gadget yang mereka miliki untuk mencari materi-materi pendukung yang mereka butuhkan di internet untuk menyelesaikan project yang sedang mereka kerjakan, seperti contoh melihat contoh motif-motif batik ecoprint, cara-cara pembuatan batik ecoprint.”

Senada dengan yang disampaiakan kepala sekolah, Ibu Mawarti, M.Pd. juga menyampaikan bahwa proses mengarahkan siswa dalam hal pemanfaatan gadget secara positif tidak menemui kendala yang berarti, karena umumnya para siswa dapat diarahkan dan sangat antusias memanfaatkan gadget mereka untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan mereka disekolah.

Ibu Yuli Sulis Setiyowati koordinator komunitas batik RYC lumajang saat ditanya oleh Jhoefarenta tentang ketertarikan siswa SMADA dengan batik ecoprint ini mengungkapkan,  ketertarikan siswa terhadap proses pembuatan batik ecoprint ini sangat besar, hal tersebut ditunjukkan dengan antusias mereka saat mengerjakan project pembuatan batik ecoprint ini.

“Ada yang malam-malam datang kerumah untuk beli kain bersama orangtuanya, ada yang bersama temannya sambil bertanya tentang proses pembuatan batik ecoprint dengan teknik pounding dengan lebih mendetail lagi.” Terangnnya.

“Efekapa yang jelas nyata setelah terjadi kunjungan dari komunitas batik RYC Lumajang dan siswa belarajar batik ecoprint ini? Perubahan apa Pak?” Tanya Jhoefarenta kembali kepada Kepala Sekolah.

Menurut Bapak Yatim, setelah kunjungna Iby Yuli ke sekolah, siswa semakin antusias setelah mempraktekkan sendiri pembuatan batik ecoprint. Mereka belajar secara nyata dan fakta serta dibimbing langsung oleh pengerajin batik ecoprint ini.

Kepala sekolah juga mnyampaiakan, kedepan SMA Negeri 2 Lumajang berencana akan bekerjasama dengan beberpa pihak untuk mengembangkan batik ecoprint ini sehingga hasil karya siswa tersebut dapat dipamerkan dan memiliki nilai ekonomis.

“Saya pikir ini adalah sebuah aplikasi yang sangat tepat sekali dari SMAN 2 Lumajang untuk kurikulum merdeka belajar karena memang benar-benar siswa merdeka untuk menentukan temanya sendiri, menentukan karyanya sendiri dan menghasilkan karyanya sendiri.” Ungkap Jhoefarenta menanggapi penjelasan kepala sekolah tersbut.

Program Dialog Pagi RRI Jember yang berlangsung sekitar 45 menit tersbut ditutup dengan pertanyaan Jhoefarenta tentang apa harapan kepala sekolah kedepannya.

Kepala sekolah, Bapak  Moh. Yatim Khudlori, M.Pd berharap, siswa SMADA dapat mengenal, senang dan mengembangkan buday bangsa khususnya terkait dengan batik. Hal tersebut tertuang secara eksplisit pada Misi SMA Negeri 2 Lumajang no. 7 yaitu melestarikan budaya Nasional.

(radyd)