Sabtu, 18 Mei 2024
Perguruan Tinggi

6 Prinsip Filsafat Pendidikan Muhammadiyah

6 Prinsip Filsafat Pendidikan Muhammadiyah

Ketua PP Aisyiyah Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., mengarahkan Majelis PAUD, Dasar, Menengah dan Pesantren agar merumuskan program dan kebijakan dengan mengacu pada prinsip filsafat pendidikan Muhammadiyah. Hal ini disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Prof. Masyitoh, M.Ag., dalam Workshop Majelis PAUD, Dasar, Menengah dan Pesantren PP Aisyiyah di Aula Gedung Business Center, UMJ, Sabtu (15/07/2023).

“Filsafat pendidikan Muhammadiyah mengacu pada enam prinsip. Pendidikan untuk kepentingan rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), menjadikan Rasul sebagai uswatun hasanah (suri tauladan), maslahah dunia dan akhirat, mengembangkan potensi sumber daya insani (khalifah di bumi), berlomba dalam kebaikan, dan IPTEK.” ungkap Masyitoh.

Lebih lanjut, Masyitoh menegaskan agar pengurus PP Aisyiyah selalu ingat untuk menggunakan pendekatan bayani, burhani dan irfani. “Ketiganya harus seimbang dan satu kesatuan. Oleh karenanya pendekatan ini menjadi sebuah kebijakan pp aisyiyah. Silakan ditafsirkan di berbagai level,” tambanya.

Workshop diikuti oleh pengurus PP Aisyiyah, pengurus Pimpinan Wilayah Aisyiyah, guru-guru dari Ikatan Guru Aisyiyah (IGASI), PKBM Aisyiyah, dan sekolah Muhammadiyah di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak empat narasumber ahli di bidang pendidikan mulai dari pendidikan PAUD, dasar, menengah, pesantren, dan pendidikan non formal, dihadirkan untuk memberikan pemaparan terkait tantangan dan peluang pendidikan masa kini.

Sesi pertama, para peserta menyimak pemaparan dari Dr. Bakrun Dahlan, M.M., Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan Dr. Maskuri, M.Ed., Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah. sementara itu pada sesi kedua, peserta workshop menyimak dan mengkaji terkait dengan Pendidikan Non Formal dari Dr. Nursalim, M.Pd., M.Si., Ketua LHKP PWM Banten dan Nurul Fahimah, M.Si.

Seluruh peserta workshop sangat aktif mengkaji dan berdiskusi dengan narasumber yang dihadirkan berkaitan dengan pendidikan dasar, menengah, pesantren, hingga pendidikan masyarakat dan pendidikan no formal.

Dr. Rohimi Zam Zam, S.Psi, SH, M.Pd., Dra. Fitniwilis, M.Pd., Dr. Nursalim, M.Pd., M.Si., Nurul Fahimah, M.Si., bersama peserta Workshop Majelis PAUD, Dasar, Menengah seusai workshop sesi kedua di Aula Gedung Business Center, Sabtu (15/07/2023).

Ketua Majelis PAUD, Dasar, Menengah, dan Pesantren Dra. Fitniwilis, M.Pd., menyampaikan bahwa harapan seluruh anggota majelis adalah dapat mengelola seluruh level pendidikan sesuai dengan yang diamanahkan. Namun menurut penuturannya, akan ada program prioritas atau yang disebut sebagai program unggulan.

“Kami ingin ada PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) yang berkemajuan, ada pendidikan parenting. Itu PKBM yang akan mengelola. Selain itu kami mau menciptakan lingkungan pesantren yang betul-betul ramah santri karena sering terjadi pembulian dan kekerasan yang dialami santri di pesantren,” ungkap Fitniwilis saat dimintai keterangan seusai workshop.

Menurutnya, untuk mewujudkan itu perlu adanya program untuk meningkatkan sekolah sekaligus Sumber Daya Manusia yang meliputi ustaz, guru, musyrif dan musyrifah, serta mudhir. Maka stakeholder itulah yang perlu diberikan pelatihan-pelatihan.

Workshop ini merupakan salah satu dari rangkaian workshop yang akan dirampungkan oleh Majelis PAUD, Dasar, Menengah dan Pesantren. Hasil workshop akan menjadi bahan untuk anggota majelis mempersiapkan draft program yang akan dibawa ke Rapat Kerja Nasional PP Aisyiyah pada 9 hingga 11 Agustus 2023 mendatang.

Ketua PP Aisyiyah Dr. Rohimi Zam Zam, S.Psi, SH, M.Pd., turut hadir dan memberikan arahan seusai workshop. Rohimi mengatakan bahwa hasil workshop menjadi catatan penting bagi seluruh anggota majelis untuk mempersiapkan Rakernas dengan matang. (DN/KSU)