Sabtu, 27 April 2024
Perguruan Tinggi

UI Bersama 10 PTN Indonesia Siap Elaborasikan Pendidikan dengan 20 Universitas Jerman

UI Bersama 10 PTN Indonesia Siap Elaborasikan Pendidikan dengan 20 Universitas Jerman

Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah pada acara Information Visit for Head of German Universities of Applied Sciences (UAS) to Indonesia yang diadakan oleh Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD), German Academic Exchange Service, di Indonesia. Kegiatan yang diadakan pada Kamis (29/2), di Ruang Apung, Perpustakaan UI tersebut memfasilitasi pertemuan antara 20 universitas yang tergabung dalam Universities of Applied Sciences (UAS) in Germany dan 11 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka di Indonesia.

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D, mengatakan bahwa kegiatan matchmaking lebih dari sekadar perkenalan. Kegiatan ini membuka peluang kerja sama akademik di bidang pengajaran dan penelitian IndonesiaJerman, serta mewujudkan intensionalitas yang menghubungkan berbagai institusi. Mengapa matchmaking? Karena mahasiswa, pengajar, dan komunitas di dunia saling terhubung. Mereka mendapatkan manfaat dari sinergi yang kita ciptakan saat ini, ujar Prof. Ari.

Kegiatan matchmaking dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh perwakilan (president/vice president) dari 20 universitas Jerman dengan dekan/direktur fakultas, sekolah, dan vokasi UI. Sementara, sesi kedua diikuti oleh 11 PTN Indonesia dan 20 universitas Jerman. Sebelas PTN tersebut antara lain UI, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung, Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanuddin, Universitas Jember, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, IPB University, Universitas Brawijaya, dan Universitas Gadjah Mada; dengan Universitas Lampung dan Universitas Airlangga sebagai observer.

Adapun 20 universitas Jerman yang turut serta pada kegiatan tersebut, yakni Technical University of Applied Sciences Aschaffenburg; OTHTechnical University of Applied Sciences Amberg-Weiden; Technical University of Applied Sciences Lübeck; University of Applied Sciences Münster; Merz Akademie Stuttgart; University of Applied Sciences Heilbronn; IB University of Applied Sciences for Health and Social Studies Berlin; University of Applied Sciences Hannover; University of Applied Sciences Kiel; HM Hochschule München University of Applied Sciences; University of Applied Sciences Harz; University of Applied Sciences Kaiserslautern; University of Applied Sciences Merseburg; HMKW University of Applied Sciences for Media, Communication and Management Berlin; Technical University of Applied Sciences Ostwestfalen-Lippe; University of Applied Sciences Stralsund; University of Applied Sciences Darmstadt; University of Applied Sciences Ernst-Abbe Jena; University of Applied Sciences Rhein Main; dan University of Applied Sciences Mainz.

Kerja sama Indonesia dan DAAD telah berjalan sejak DAAD Indonesia didirikan di Jakarta pada 1990. Menurut Deputy Secretary General DAAD–Bonn dan Berlin, Dr. Michael Harms, DAAD adalah organisasi pendanaan untuk kerja sama akademik yang berfungsi mendanai beasiswa individu bagi mahasiswa, peneliti, dan staf, serta menyediakan dana untuk kerja sama antar universitas. Selama hampir 35 tahun, Indonesia dan DAAD telah berkolaborasi dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran di Indonesia dan Jerman.

Indonesia begitu penting bagi kami, Jerman dan DAAD. Dalam matchmaking ini, ada empat hal yang perlu untuk didiskusikan, yakni keunggulan dalam pengajaran; keunggulan dalam penelitian terapan; kekuatan antara industri, bisnis, dan perusahaan dengan universitas; serta fokus pada kemampuan kerja. Saya rasa ini adalah hal yang dapat kita kerjakan bersama. Melalui matchmaking ini semoga kita dapat menemukan pola kerja sama yang tepat antara Jerman dan Indonesia, terutama di bidang akademik, ujar Dr. Michael.

Director of the DAAD Regional Office Jakarta, Dr. Guido Schnieders, pada acara networking dinner yang diadakan sore harinya lebih jauh menyampaikan bahwa DAAD memandang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang saat ini berlangsung di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu program kemitraan yang nyata antar perguruan tinggi dari kedua negara.

UI sendiri menetapkan tiga pilar dalam pengembangan kemitraan internasional, yakni Research Excellence, Student Mobility, dan Community Engagement. Fasilitas dan kompetensi yang dimiliki merupakan lahan subur untuk menghasilkan temuan di berbagai bidang, seperti energi berkelanjutan, inovasi layanan kesehatan, dan transformasi digital. Melalui exchange programs, joint degrees, dan proyek kolaboratif, mahasiswa UI berkesempatan untuk menambah wawasan dan pengetahuannya. Selain itu, untuk mendorong inklusivitas dan memperluas kontribusi bagi masyarakat, universitas menjalin kerja sama dengan komunitas, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Kegiatan matchmaking berbagai mitra universitas tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris; Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D; Head of Section International DAAD Academy (iDA), Alema Ljumanovic-Hück; serta jajaran dekan/direktur/perwakilan dari fakultas/universitas peserta.