Selasa, 21 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Realita

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Realita

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan gunakan pendekatan realita dalam konseling individu (Dok. Istimewa)

Dalam rangka menyoroti tantangan yang sering dihadapi oleh siswa untuk mempertahankan motivasi belajar, terutama mata pelajaran yang menuntut kreativitas dan ekspresi diri seperti pada mata pelajaran seni, maka mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bernama Naufal Mursyid Iqbaal, S.Pd. memberikan layanan konseling individu menggunakan pendekatan realita. Sasaran dari kegiatan ini yakni siswa kelas X TM 2 SMK Negeri 3 Yogyakarta. Layanan konseling dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni, dan dilaksanakan pada 26 Maret–3 April 2024.

Motivasi belajar, dapat diartikan sebagai dorongan atau energi dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan belajar. Motivasi belajar memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran, terutama dalam mata pelajaran seni. Namun, beberapa siswa mengalami kesulitan dalam mempertahankan motivasi belajar mereka, yang tercermin pada rendahnya nilai akademik dan kurangnya partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran seni.

Konseling individu dengan pendekatan realita telah terbukti menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi tantangan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran seni. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk secara mendalam mengeksplorasi dan memahami tantangan yang mereka hadapi dalam belajar seni. Dengan bantuan konselor, siswa dapat mengidentifikasi keinginan, kebutuhan, dan tujuan mereka dalam belajar seni, serta merencanakan langkah-langkah konkret untuk mencapainya.

Target utama yang menjadi fokus layanan konseling individu adalah siswa kelas X TM 2 SMK Negeri 3 Yogyakarta yang menunjukkan tingkat motivasi belajar rendah dalam pembelajaran mata pelajaran seni. Harapannya, proses konseling individu dengan pendekatan realita menjadi upaya yang strategis untuk meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut. Proses konseling individu dengan pendekatan realita melibatkan tahapan wants, doing, evaluation, and plan atau biasa disingkat WDEP.

Hal tersebut mencakup identifikasi keinginan dan kebutuhan siswa, penentuan arah dan tindakan konkret, evaluasi diri, serta perencanaan langkah-langkah untuk mencapai tujuan belajar. Motivasi belajar yang kuat dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran seni, menggali ide-ide kreatif, dan meningkatkan keterampilan seni mereka. Dengan pelaksanaan konseling yang efektif, siswa dapat meraih prestasi belajar mereka secara penuh dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran seni.

Siswa yang mengikuti layanan konseling individu dengan pendekatan realita mengungkapkan kesan dan pesan yang positif setelah melalui proses tersebut. Mereka merasa terlibat secara aktif dalam pembahasan permasalahan dan merasa didengar serta didukung oleh konselor. Lebih dari itu, siswa mengungkapkan bahwa mereka merasa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi dalam belajar seni dan memiliki kepercayaan diri yang meningkat untuk mengatasi masalah tersebut.

Siswa juga menyatakan, proses penetapan tujuan konkret dan langkah-langkah untuk mencapainya memberikan arah yang jelas bagi perubahan yang mereka inginkan. Mereka merasa termotivasi untuk melanjutkan upaya mereka dalam meningkatkan keterlibatan aktif dalam pembelajaran seni. Kesimpulannya, siswa merasa bahwa layanan konseling individu dengan pendekatan realita telah memberikan mereka dukungan yang diperlukan untuk meraih potensi belajar mereka secara penuh dan meraih kesuksesan dalam mata pelajaran seni.

uad.ac.id