Sabtu, 27 April 2024
Perguruan Tinggi

UB Duduki Rangking 4 Kategori Universitas Ramah Disabilitas

UB Duduki Rangking 4 Kategori Universitas Ramah Disabilitas

UB layak disebut universitas yang ramah difabel. Sejak 2012 UB telah menerima mahasiswa jalur disabilitas dan terus berusaha memperlengkapi sarana dan prasarana agar aman dan nyaman bagi penyandang disabilitas. Saat ini, UB memiliki sekitar 111 mahasiswa difabel aktif dan mereka mendapat layanan dibawah Pusat Layanan Disabilitas (PLD). Hasilnya pada 2020, UB mendapat penghargaan Zero Award dari sebuah lembaga di bawah PBB.

Kali ini UB mendapat penghargaan dari UNESA-Dimetric (Disability Inclusion Metrics), yaitu rangking 4 dunia kategori: universitas ramah disabilitas. Pemeringkatan tersebut resmi diumumkan UNESA secara hybrid di Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Kamis, 8 Desember 2022.

UNESA-Dimetric merupakan pemeringkatan kampus ramah disabilitas yang diikuti 125 perguruan tinggi dunia. Tujuannya untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang ramah bagi penyandang disabilitas. Selain itu, juga untuk mengupayakan terciptanya inovasi program dan pertukaran ide dalam mendukung pendidikan yang sustainable, equality, accountable dan responsible.

Menurut Prof. Dr. Nadi Suprapto, Ph.D., Ketua Satuan Klasterisasi dan Pemeringkatan UNESA, program ini merupakan langkah awal untuk menciptakan kampus yang ramah disabilitas. “Dimetric ini merupakan aksi nyata dari komitmen UNESA  untuk sama-sama mewujudkan aksesibilitas dan kualitas layanan untuk mereka yang disabilitas,” ujarnya.

Dia menambahkan, tercatat 125 perguruan tinggi di dunia yang menjadi partisipan UNESA-Dimetric 2022. Mereka melalui tahapan registrasi mulai 15 Agustus hingga 2 November 2022 lalu. Mereka kemudian masuk dalam tahap penilaian pada periode 7 November 2022.
“Ada 10 indikator yang digunakan dalam penilaian meliputi kepemimpinan, perencanaan strategis, kebijakan khusus inklusi, kelembagaan, kerja sama organisasi disabilitas, sarana-prasarana, akomodasi yang layak, siswa-karyawan, pendidikan dan penelitian-pengabdian masyarakat,” terang ketua UNESA-Dimetric tersebut.  Adapun hasil penilaian secara berurut-turut yaitu:

1. Open University, UK dengan skor 90,94.

2. University of Alicante,  Spanyol dengan skor 90,28.

3. UNESA, Surabaya dengan skor 89,56.

4. Universitas Brawijaya, Malang dengan skor 82,89.

5. The University of Sydney, Australia dengan skor 81.00.

6. University of Tsukuba, Jepang dengan skor 79,00.

7. Universitas Jember, Jember, dengan skor 73,61.

8. Universitas Multimedia Nusantara dengan skor 71,94.

9. Universitas Negeri Semarang dengan skor 70,61.

10. Universitas Nahdlatul Ulama, Surabaya dengan skor 55,44.

11. Selcuk University, Turki dengan nilai 29,78.

12. University of Yangon, Myanmar.

13. UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi dengan nilai 28,78.

14. The University of Faisalabad, Pakistan, skor 27,94.

15. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, perolehan skor 26.06.

16. Persian Gulf University, Iran dengan skor 24,44.

17. Arid Agriculture University Rawalpindi, Pakistan, skor 24.00.

18. Universitas Negeri Manado, skor 21,56.

19. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.

20. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya dengan skor 17,67.

21. Universitas Surabaya, skor 16,28, dan

22. Universitas Negeri Gorontalo dengan perolehan skor 14,33.

Rektor UB Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.,Med.Sc menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan UB meraih rangking 4 dunia sebagai kampus ramah disabilitas versi pemeringkatan UNESA-Dometric. “UB berkomitmen untuk terus mewujudkan lingkungan kampus yang ramah bagi penyandang disabilitas,” ujarnya. [Humas UB]