Sabtu, 27 April 2024
Perguruan Tinggi

Libatkan Ribuan Mitra, UI dan Grab Jalankan Riset Peningkatan Keamanan

Libatkan Ribuan Mitra, UI dan Grab Jalankan Riset Peningkatan Keamanan

Fakultas Psikologi (Fpsi) Universitas Indonesia (UI) resmi menjadi mitra kerja sama strategis dalam pelaksanaan riset dengan Grab Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman, pada Senin (19/2) di Aula Dasar, Gedung D, FPsi, Kampus UI Depok. Hasil riset ini nantinya akan berkontribusi terhadap standar baru proses rekrutmen calon Mitra Pengemudi, dalam upaya untuk terus meningkatkan standar keamanan Grab Indonesia yang saat ini berada di atas praktik rata-rata industri ride-hailing Indonesia.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr. Bagus Takwin, M. Hum., Psikolog mengatakan, Kerja sama ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup penelitian, pendidikan, serta pengabdian masyarakat. Kami sangat mendukung upaya Grab untuk terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi mitranya, konsumen, dan masyarakat luas. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pengguna layanan transportasi online.

Dengan kerja sama ini, FPsi UI kini menjadi salah satu bagian dari jajaran mitra strategis yang bekerja sama dengan Grab Indonesia. Sebelumnya, Grab telah menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UNFPA (United Nations Population Fund), Komnas Perempuan, Institut Perempuan, Forum Pengada Layanan (FPL), dan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) dalam menyusun langkah-langkah strategis, seperti memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual; memperbarui standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus yang terindikasi sebagai kekerasan seksual di ekosistem Grab; dan memberikan pelatihan keselamatan dan keamanan berkendara kepada Mitra Pengemudi.

Riset bertajuk Gambaran Kekerasan Seksual dan Faktor-Faktor Risiko yang Berpotensi Menimbulkan Tindakan Pelecehan dan/atau Kekerasan Non-Seksual Maupun Seksual pada Pemberi Jasa (Mitra) Aplikasi Transportasi Dalam Jaringan (Daring) ini akan berlangsung selama 6 bulan dan direncanakan melibatkan hingga ribuan Mitra Pengemudi di lima kota di Indonesia. Diharapkan juga, dari hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi layanan Grab, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Director of Trust and Safety and GrabSupport, Grab Indonesia, Radhi Juniantino menyampaikan, Grab menerapkan prinsip zero tolerance untuk segala bentuk kekerasan dan pelecehan. Penelitian yang akan dijalankan bersama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini diharapkan dapat memberikan pemahaman komprehensif terkait faktor-faktor psikologis yang dapat memicu tindak pelecehan seksual dan non-seksual oleh Mitra Pengemudi, sehingga kami dapat melakukan tindakan preventif yang efektif dan membuat pengguna semakin merasa #PercayaAman naik Grab.

Saat ini aplikasi Grab sendiri telah dilengkapi dengan lebih dari 20 fitur keamanan dan keselamatan yang dapat melindungi pengguna sejak proses pemesanan, selama dan setelah melakukan perjalanan. Beberapa fitur tersebut antara lain verifikasi Mitra Pengemudi dan penumpang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), tombol keselamatan, notifikasi bagi Mitra Pengemudi untuk beristirahat, dan notifikasi apabila perjalanan tidak sesuai dengan rute yang seharusnya, serta fitur-fitur lainnya.

 

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu yang luas. UI saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di dunia. Sebagai universitas riset, upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan, dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan.

 

Grab

Grab merupakan superapp terkemuka di Asia Tenggara berdasarkan GMV (gross merchandise value) di 2021 untuk layanan pengiriman makanan, mobilitas, dan dompet digital, menurut Euromonitor. Grab mengoperasikan layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital di lebih dari 480 kota di delapan negara di Asia Tenggara – Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Grab memungkinkan jutaan orang setiap hari dapat terhubung dengan mitra pengemudi dan merchant untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengirim paket, memesan solusi mobilitas, melakukan pembayaran belanja online atau mengakses layanan-layanan lainnya seperti pinjaman, asuransi, pengelolaan kekayaan dan telemedicine, semuanya melalui satu aplikasi serba bisa. Grab didirikan pada 2012 dengan misi untuk memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan sejak itu, aplikasi Grab telah diunduh jutaan perangkat mobile. Grab memiliki misi triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang baik bagi para pemegang sahamnya dan dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara. (www.grab.com).