Senin, 01 Juli 2024
Perguruan Tinggi

Unpad dan USDEC Amerika Serikat Jajaki Riset Pengembangan Produk Susu

Unpad dan USDEC Amerika Serikat Jajaki Riset Pengembangan Produk Susu

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjajaki potensi pengembangan kerja sama riset dengan United States Dairy Export Council (USDEC) mengenai pengembangan produk susu untuk mendukung program penguatan ketahanan pangan nasional.

Penjajakan kerja sama tersebut dilakukan melalui pertemuan sejumlah pimpinan Unpad dengan delegasi USDEC yang digelar di Ruang Executive Lounge Gedung 2 Lantai 2 Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Kamis (27/6/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri Konsultan USDEC Prof. Eric Jones, Wakil Presiden Senior Akses Pasar dan Urusan Regulasi USDEC Jonathan Gardner, Profesor New Mexico State University Dr. Robert Hagevoort, Direktur Regional USDEC Dalilah Ghazalay, Direktur Divisi Departemen Pertanian New Mexico Dustin Cox dan Konsultan Nortrida Mandica, Ph.D.

Sementara dari Unpad, hadir Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Prof. Dr. Tomy Perdana, S.P., M.M., Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad yang menjadi pengarah diskusi pertemuan Unpad dengan USDEC Prof. Popy Rufaidah, S.E., M.B.A., Ph.D serta pimpinan Fakultas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Teknologi dan Industri Pertanian, Ekonomi dan Bisnis, dan Sekolah Pascasarjana Unpad.

Dalam paparannya, Prof. Jones yang juga Ahli Kajian Indonesia dari Northern Illinois University Chicago mengatakan, USDEC mendukung penuh program pemerintah lanjutan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui penguatan produk berbasis susu. USDEC sendiri memiliki pendekatan unik yang tidak miliki oleh industri lain, yaitu mendukung industri lokal.

“Peluang pengembangan riset multidisiplin antara USDEC dengan Unpad (yaitu di) bidang nutrisi, pangan, pertanian dan rantai pasok penunjang bisnis pada industri produk susu,” ujarnya.

Dalam wawancara dengan Kanal Media Unpad, Prof. Jones mengatakan bahwa kerja sama dengan Unpad menghasilkan adanya pembelajaran dari penelitian bersama fakultas, pertukaran mahasiswa, kolaborasi administrator fakultas, serta membangun basis pengetahuan.

Menurut Prof. Jones, Unpad merupakan tempat yang penuh dengan energi dan semangat karena perguruan tinggi ini telah menciptakan atmosfer yang hebat bagi mahasiswanya. “Mahasiswa yang saya temui dari Unpad, (mereka) terlibat dan bersemangat. Saya bisa melihat mereka menjadi masa depan Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Gardner mengatakan bahwa beberapa industri susu di Amerika Serikat telah memulai inisiatif untuk membantu peternak sapi perah skala kecil hingga menengah di Indonesia, salah satunya USDEC. Beberapa tahun ke belakang, USDEC telah memperkuat hubungan kemitraan untuk membantu pertumbuhan Indonesia melalui pemenuhan gizi susu yang berasal dari peternak lokal.

“Dengan meningkatkan kemampuan mereka (peternak lokal) untuk mengoptimalkan hasil dari ternak mereka, dapat membantu menjaga keberlanjutan program secara keseluruhan. Ini membantu mereka tidak hanya memaksimalkan pertanian mereka, produk mereka, tetapi juga meningkatkan standar hidup mereka,” papar Gardner.

Gardner juga berpendapat bahwa peluang kerja sama antara Unpad dengan USDEC tidak terbatas. “Kita memiliki kesempatan untuk membentuk dasar bagi kelompok lain untuk masuk ke Indonesia, negara lain untuk masuk ke Indonesia, dan bekerja untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik, serta berkolaborasi dengan industri Indonesia,” jelasnya.

Dalam penjelasannya, Ghazalay menyatakan bahwa USDEC telah sejak lama berupaya untuk memperkuat hubungan dan kemitraan dalam industri makanan dan minuman serta jaringan kesehatan dan gizi untuk membantu pertumbuhan Indonesia.

“Salah satu area yang jelas di mana kami melihat bahwa kami dapat bermitra adalah di sektor peternakan sapi perah, meningkatkan para peternak susu lokal ke level yang dibutuhkan,” ujarnya.

Cox juga berkata bahwa kerja sama dengan Unpad dilakukan dengan mendekati sistem regulasi dari sudut pandang pendidikan sehingga pemberdayaan dapat dilakukan dengan baik. “Kami memiliki pendekatan unik dengan memanfaatkan sumber daya universitas dari latar belakang keamanan pangan dan regulasi,” jelasnya.

Hageford, Spesialis Penyuluhan Sapi Perah dan Profesor Kehormatan (Topliff Chair) untuk Peternakan Sapi Perah, menyebutkan bahwa USDEC siap membantu produsen di Indonesia untuk menjadi lebih baik dan efisien, dalam menghasilkan produk susu yang lebih berkualitas.

Kegiatan kemudian diisi dengan diskusi oleh para dekan dan wakil dekan dari masing-masing fakultas dengan pihak USDEC terkait kerja sama riset yang akan dilakukan.

Dalam sambutannya Prof. Tomy menyambut baik potensi kerja sama yang akan dilakukan Unpad dan USDEC. Menurutnya, Unpad telah banyak menghasilkan sejumlah inovasi riset yang terkait dengan program pemerintah, antara lain pada industri produk susu yang sudah dihasilkan peneliti dari Fakultas Peternakan Unpad. (arm)*