Senin, 01 Juli 2024
Perguruan Tinggi

MURI Apresiasi Unila Kukuhkan Guru Besar Terbanyak 

MURI Apresiasi Unila Kukuhkan Guru Besar Terbanyak 

(Unila): Dies Natalis ke-56 Universitas Lampung (Unila) menjadi momen bersejarah bagi keluarga besar Unila. Rabu, 22 September 2021, tepat sehari sebelum genap berusia 56 tahun, Unila menerima apresiasi dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Piagam penghargaan MURI bertajuk “Perguruan Tinggi dengan Pengukuhan Guru Besar Terbanyak” dan “University with The Most Inaguration Professor” diberikan kepada Universitas Lampung atas pencapaiannya mengukuhkan guru besar terbanyak di Indonesia.

“Pengukuhan 15 guru besar di Universitas Lampung hari ini kami catat sebagai pencapaian prestasi superlative di Museum Rekor-Dunia Indonesia. Hingga saat ini, Unila telah mencatat 6 rekor MURI,” ujar Senior Manager Museum Rekor Dunia-Indonesia Awam Rahargo.

Pengukuhan yang berlangsung di GSG Unila ini turut disaksikan secara virtual oleh para sivitas akademika serta tamu undangan melalui Zoom dan kanal Youtube.

Rektor Unila Prof. Karomani, M.Si., mengatakan, pengukuhan 15 guru besar ini merupakan hal pertama dalam sejarah Unila.

Catatan refleksi selama 5 tahun terakhir menggambarkan pertambahan jumlah profesor di Unila cenderung lambat. Pada 2017, Unila hanya menambah lima guru besar, tahun berikutnya satu orang.

Usai dilantik sebagai Rektor Unila periode 2019-2023 pada November 2019, orang nomor satu di Unila ini berkomitmen mendorong lebih banyak guru besar di lingkungan Kampus Hijau.

Komitmen itu dibuktikan dengan capaian luar biasa selama dua tahun berikutnya yakni, 9 orang pada tahun 2020, 9 orang pada September 2021, dan 18 orang lainnya masih dalam proses.

Dengan dikukuhkannya 15 guru besar berarti Unila memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuannya.

“Semakin banyak guru besar menunjukkan semakin banyak pakar yang Unila miliki. Artinya keberadaan Unila semakin diakui masyarakat dan dunia. Sebab, jabatan guru besar menunjukkan pengakuan kompetensi di bidang akademik,” katanya.

Guru Besar Ilmu Komunikasi Unila ini berharap usai dikukuhkan kontribusi 15 guru besar kepada Universitas Lampung semakin besar.

Semangat menulis, mengajar, mengabdi, dan meneliti bukan menjadi kendur, tetapi justru harus ditingkatkan untuk memberi kemaslahatan lebih besar kepada Unila dan masyarakat.

“Meraih jabatan akademik tertinggi bukan hanya capaian pribadi seorang dosen namun juga capain universitas,” ujar pria yang akrab disapa Aom ini.

15 guru besar yang dikukuhkan antara lain Prof. Yuliansyah, S.E., M.SA., Ph.D, Akt., CA., Profesor dalam Bidang Ilmu Akuntansi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan judul orasi ilmiah “Sistem Pengukuran Kinerja Strategik Perguruan Tinggi dengan Konsep Malcolm Baldrige”.

Prof. Dr. Nurdiono, S.E., M.M., CA., CPA., Profesor dalam Bidang Ilmu Akuntansi Sektor Publik, dengan judul orasi ilmiah ““Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Sebuah Kesenjangan Harapan”.

Prof. Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si., Profesor dalam Bidang Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, dengan judul orasi ilmiah “Intensitas Energi Sektor Industri di Indonesia”.

Prof. Dr. Mahrina Sari, S.E., M.S., M.S., M.Sc., Profesor dalam Bidang Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan judul orasi ilmiah “Keunggulan Bersaing Industri Kreatif Indonesia: Suatu Tantangan dan Harapan dalam Menghadapi Pandemi Covid 19”.

Prof. Dr. Drs. Sugiyanto, M.T., Profesor dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin, dengan judul orasi ilmiah “Peningkatan Kompetensi Profesional Berkelanjutan Dosen Vokasi Melalui Diklat”.

Prof. Dr. Muhammad Badaruddin, S.T., M.T., Ph.D., Profesor dalam Bidang Ilmu Mekanikan Kekuatan Material, dengan judul orasi ilmiah “Kriteria Desain Aman Baja Aisi 1018 Kondisi Tarik Dingin pada Suhu Tinggi”.

Prof. Dr. Joni Agustian, S.T., M.Sc., Profesor dalam bidang ilmu Teknik Kimia Fakultas Teknik, dengan judul orasi ilmiah “Sakarifikasi Enzimatis Pati Tapioka dengan Glukoamilasi Amobil pada Penyangga Silika Mcf-(9.2t-3d)”.

Prof. Dr. Christine Wulandari, M.P., Profesor dalam Bidang Ilmu Manajemen Hutan, dengan orasi ilmiah “Social Learning sebagai Strategi Implementasi “New Era Perhutanan Sosial” Pasca Undang-Undang Cipta Kerja”.

Prof. Dr. Dwi Hapsoro, M.Sc. Profesor dalam bidang ilmu Bioteknologi Pertanian, dengan judul orasi ilmiah “Embriogenesis Somatik untuk Perbanyakan dan Produksi Benih Tanaman Unggul”.

Prof. Dr. Drs. Hartoyo, M.Si., Profesor dalam bidang ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul orasi ilmiah “Strategi Mengelola Harmoni Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Lokal Multikultural di Pedesaan Lampung”.

Prof. Dr. Hamzah, S.H., M.H., Profesor dalam Bidang Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, dengan judul orasi ilmiah “Perlindungan Konsumen di indonesia dengan Mekanisme Asuransi Tanggung Jawab Produk (Product Liability Insurance)”.

Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd., Profesor dalam bidang ilmu Evaluasi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanberjudul “Penilaian Autentik untuk Memetakan Kompetensi Hardskills dan Softskills Peserta Didik”.

Prof. Dr. Sunyono, M.Si., Profesor dalam Bidang Ilmu Metodologi Pembelajaran Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dengan judul orasi ilmiah “Eksplorasi – Imajinasi pada Model Pembelajaran Simayang untuk Membelajarkan Kimia di Sekolah”.

Prof. Dr. La Zakaria, S.Si., M.Si. Profesor dalam bidang ilmu Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dengan judul orasi ilmiah “Peluang Menghilirkan Matematika Melalui Riset Matematika: Studi Kasus Matematika Komputasi pada Desain Motif Batik Fraktal dan Kriptografi Citra”.

Prof. Dr. Einde Evana, S.E., M.Si, Akt. Profesor dalam bidang ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis , dengan judul orasi ilmiah “Pengujian Teori Fraud Pentagon pada Sektor Manufaktur Di Indonesia”. [Humas/Angel]