Senin, 01 Juli 2024
Perguruan Tinggi

APDIL Unika Lahirkan Sosok Doktor  Ilmu Lingkungan Yang Pertama

APDIL Unika Lahirkan Sosok Doktor  Ilmu Lingkungan Yang Pertama

Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan Unika Soegijapranata telah menyelenggarakan Ujian Terbuka untuk pertama kalinya dengan promovendus Dr Robiyanto SE MM pada hari Sabtu (16/10).

Ujian Terbuka yang dilakukan secara kombinasi daring dan luring ini,  dilaksanakan di gedung Albertus Unika Soegijapranata dan dipimpin sebagai Ketua Sidang adalah Rektor Unika Soegijapranata Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi serta dihadiri pula oleh Promotor yaitu Prof Dr Andreas Lako SE MSi dan Ko-Promotor Dr Angelina Ika Rahutami SE MSi.

Demikian pula hadir sebagai penguji eksternal adalah Prof Sudharto P Hadi MES PhD,  dan sebagai penguji internal yaitu Prof Dr Ir Yohanes Budi Widianarko MSc dan Dr Tukiman Taruno Sayogo.

Dengan judul disertasi “Konstruksi Model Relasi Kepemimpinan Spiritual dengan Perilaku Peduli Lingkungan dan Kinerja Perusahaan,” Dr Robiyanto SE MM telah menyelesaikan studinya dalam jangka waktu kurang lebih 3 tahun 6 bulan, dengan Indeks Prestasi Kumulatif 4,00 atau secara Cum Laude.

Dalam wawancara singkat,  Dr Robiyanto menjelaskan tentang karya disertasinya, “Pergeseran paradigma telah mendorong kebutuhan adanya kepemimpinan yang lebih menyeluruh dan memadukan aspek kemanusiaan seperti aspek fisik,  mental dan emosional serta spiritual,” jelasnya.

Menurut Fry (2003), jenis baru paradigma perusahaan yang berbeda secara radikal daripada model birokrasi yang telah ada menjadi sangat dibutuhkan. Organisasi pembelajaran yang baru ini akan memiliki ciri-ciri pola pikir dan aspirasi bersama yang baru dimana individu diberdayakan untuk mencapai visi organisasi.

Dan melalui penelitian yang saya lakukan dalam disertasi ini yang menggunakan metode kuantitatif, disimpulkan hanya kepemimpinan spiritual yang dapat mengintegrasikan keempat aspek yang terdiri dari fisik,  mental,  emosional dan spiritual.

Fry (2003) berpendapat bahwa kepemimpinan spiritual dapat memahami makna dan tujuan bersama dari para pemimpin dan pengikut-pengikutnya sehingga dapat menghasilkan komitmen organisasional dan produktivitas.

“Sedangkan tujuan studi ini adalah mengkonstruksi model relasi kepemimpinan spiritual dengan perilaku peduli lingkungan dan kinerja perusahaan,” ungkap Dr Robiyanto.

Dan hasil studi menunjukkan adanya perpaduan konsep kepemimpinan spiritual Fry (2003) dengan konsep kebajikan Grant and McGhee (2010). Hubungannya dengan ethical decision making,  perilaku sadar lingkungan dan kinerja perusahaan juga mampu menghasilkan model yang memiliki kelayakan dan mampu memenuhi beberapa kriteria goodness of fit yang ditetapkan.

Selain itu, hasil studi ini menunjukkan kebajikan dapat menjadi variabel pemediasi bagi kepemimpinan spiritual, ethical decision making,  perilaku sadar lingkungan dan kinerja perusahaan, tandas Dr Robiyanto yang memilih olahraga renang untuk mengisi waktu luangnya di tengah kesibukan dan kepadatan jadwal kegiatannya sebagai akademisi pada beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta dan praktisi dalam dunia usaha sebagai komisaris dan komite audit pada beberapa perusahaan. (FAS)