Sabtu, 27 April 2024
Sekolah Menengah Atas

MISA TAHUN AJARAN BARU 2021/2022 -SUB PERWAKILAN MOJOKERTO (STREAMING YOUTUBE)

(16/07/21) Pada tanggal 16 Juli kemarin, tepatnya pada hari Jumat. Merupakan suatu momen dimana biasanya setelah penerimaan murid baru, SMA Katolik Untung Suropati Krian ikut berpartisipasi dalam penyelanggaraan Misa Tahun Ajaran Baru yang tentunya Perayaan Misa ini terbuka, tak hanya untuk umat kristiani melainkan para siswa/i yang sedang duduk di bangku sekolah baik dari Sekolah Dasar Yudeya hingga Sekolah Menengah Atas Untung Suropati Krian. Dimana kita ketahui dengan betul bahwa  Perayaan ini dikhusukan untuk mendoakan kelancaran pembelajaran baik kepada peserta didik baru maupun yang telah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Seperti yang kita tahu, masa pandemi bukan lagi permasalahan kecil dalam hidup kita hingga pada saat ini segala aktivitas menjadi terbatasi. Namun teman-teman mari renungkan sejenak, apakah segala aktivitas yang terbatas itu menjadi penghalang dalam menjalankan kewajiban kita sebagai Anak Allah? Tentunya kewajiban kita adalah Bersyukur disegala kondisi dan keadaan, terutama bersyukur kepada-Nya atas berkat dan Roh-Nya, kita semua dapat diberikan kesempatan mengenyam pendidikan, bertemu lingkungan baru, belajar dengan menggunakan kecanggihan teknologi dijaman sekarang ini.

Teman-teman sekalian, dalam injil-Nya Tuhan menyampaikan sebuah sabda pada kita, ternasuk salah satu diantaranya terdapat pada Matius 12: 1-8, dimana disana disampaikan mengenai suatu perumpamaan yang mengatakan bahwa “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Mari kita renungkan ulang.

Matius (12:1-8)

“Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

Lalu, apa maksud dari perumpaan tersebut?

Teman-teman dapat membaca ulang dan mandalami lagi maksud dari salah satu ayat injil tersebut. Adapula arti dan makna yang dapat dipetik dari perumpaan tersebut, ialah tidak dapat diingkari bahwa manusia selalu membutuhkan aturan untuk dapat bertahan hidup. Paling kurang ada tiga jenis aturan yang harus dipatuhi manusia agar hidupnya menjadi semakin manusiawi. Pertama, aturan kosmis, yakni dalam bentuk pergantian hari dan pergantian musim. Kedua, aturan tubuh manusia itu sendiri, dalam bentuk rasa lapar, haus, ngantuk, lelah, dan lain sebagainya. Ketiga, aturan yang lebih artifisial, seperti hukum adat, hukum sipil, dan aturan komunitas dan lembaga lainnya. Aturan-aturan ini harus ditaati agar seseorang bisa bertahan hidup dengan kualitas yang baik. Jika seorang manusia, misalnya tidak pernah mau mematuhi rasa laparnya dengan makan secara teratur, dapat dipastikan bahwa hidupnya tidak akan bertahan lama. Jika setiap hari ia bekerja dan tidak pernah peduli dengan rasa lelah atau ngantuknya, dapat dipastikan juga bahwa usia hidupnya amatlah pendek. Aturan mesti dihargai agar kemanusiaan semakin diangkat dan dimuliakan.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus sekali lagi menegaskan pentingnya peran aturan untuk mengangkat dan memuliakan kemanusiawian manusia. Aturan yang dihayati tidak boleh merendahkan, apalagi membinasakan manusia. Aturan mesti ditegakkan untuk membela kemanusiaan. Ketika tidak lagi membela kemanusiaaan, dan malah melecehkannya, aturan itu dapat dilanggar dan dibatalkan. Manusia adalah tuan atas aturan, dan manusia dapat melangkahi atau melompati aturan yang ada jika ada nilai kemanusiaan yang lebih tinggi yang sedang diperjuangkan. Dengan kata lain, aturan harus mengabdi pada kebaikan yang lebih tinggi, dan bukan sebaliknya kita membatalkkan sebuah perbuatan baik hanya karena takut melanggar aturan. Cinta dan belas kasih berada jauh di atas semua aturan yang ada, karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Nah teman-teman yang terkasih dalam Kristus, sudahkah kalian merasa hidup seperi seorang Yesus Kristus? Bagaimana maksud yang sebenarnya mengenai Anak Manusia adalah Tuhan atas Hari Sabat?

Pertama-tama perlu kita ketahui terlebih dahulu Apa Itu Hari Sabat? Hari Sabat lebih dilihat sebagai hari istirahat. Untuk itu, motivasi dasar dari hari Sabat adalah meniru pola kerja dari Allah sendiri. Allah telah bekerja selama enam hari dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Sama hal-Nya dengan kita manusia, baik sebagai seorang pelajar, pekerja atau apapun itu profesinya kita benar-benar membutuhkan waktu untuk beristirahat dan Tuhan berkenan atas itu.

Lalu bagaimana dengan maksud kita adalah Tuhan? Atau kita adalah Yesus Kristus?

Jawabannya sudah pasti bahwa dalam perumpamaan tersebut kita diberi gambaran jelas mengenai arti peraturan. Peraturan ataupun aturan bagi Tuhan Yesus tentunya adalah hal yang baik adanya, begitupun kita. Namun bagaimana jadinya bila kita merasa bahwa melakukan sesuatu yang tidak salah malah termasuk melanggar aturan? Bukankah Tuhan Yesus telah membekali kita akal serta pikiran? Maka jelas, kita akan melanggar aturan itu jika memang apa yang kita lakukan tidak salah dan lebih baik seperti itu. Karena kita adalah seorang pelajar yang juga memiliki aturan dan hendaknya kita melaksanakan peraturan tersebut jika memang aturan itu dibuat untuk kebaikan dan kenyamanan bersama, dan sebagai seorang pelajar yang baik agar menjadi sama dengan Yesus Kristus hendaknya kita tahu dengan betul aturan-aturan mana yang tertera untuk dilaksanakan dan untuk dihindari.

Sumber : https://karangpanas.org/2015/07/16/anak-manusia-adalah-tuhan-atas-hari-sabat-17-juli-2015/