Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Mahasiswa PWK Turut Andil dalam Perencanaan Kota Kediri

Mahasiswa PWK  Turut Andil dalam Perencanaan Kota Kediri

Studio Transportasi dan Perancangan Kota, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi dengan Kota Kediri terkait dengan rencana tata kota dan transportasi.

Karya mahasiswa PWK FTUB ini diterima langsung oleh Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri,  Selasa, (10/1/2023).

Hasil studio yang diterima itu terdiri atas 14 dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dan tujuh dokumen Kajian Transportasi.

Ketua Departemen PWK FTUB, Dr. Eng. I Nyoman Suluh Wijaya, ST., MT., menerangkan, kolaborasi ini sudah berjalan selama satu semester.

“Kami kolaborasikan kegiatan Studio Transportasi dan Perancangan Kota dengan perencanaan yang ada di Kediri,” ujarnya.

Di Studio Perancangan Kota, lanjutnya, Kota Kediri dibagi menjadi beberapa kawasan. Para mahasiswa akan menganalisa dan mendesain perencanaan kota Kediri.

Lain halnya dengan Studio Transportasi. Mahasiswa menganalisa object transportasi yang meliputi moda transportasi dan sarana prasana pendukungnya lalu dibuat rencana pengembangan pengelolaan transportasi di kota Kediri,

“Kami sengaja memilih Kota Kediri karena kota ini memiliki tiga isu menarik yang relevan sekali untuk dijadikan laboratorium PWK,” tukas Nyoman.

Pengembangan bandara, Jalan Tol, dan keinginan walikota kediri untuk menjadikan Kediri sebagai kota pendidikan yang didukung dengan adanya UB Kediri di kota tersebut.

Abdullah Abu Bakar, S.E., selaku Walikota Kediri berterima kasih kepada FT atas kolaborasi yang sudah terjalin dengan baik ini. Ia ingin agar perencanaan ini bisa direalisasikan.

“Saya titip pesan hasil studio mahasiswa UB ini bisa disempurnakan agar dokumen perencanaan ini bisa dieksekusi,” ungkapnya.

Diharapkan kolaborasi antara Universitas Brawijaya dan Pemkot Kediri yang telah terjalin menjadi satu kesatuan sehingga memberikan kemajuan untuk Kota Kediri. Selain itu, hasil studio ini bisa menjadi masukan pengembangan tata kota dan peningkatan kualitas transportasi di Kota Kediri.

“Kita berharap apa yang sudah kita buat ini bisa relate hingga 15-25 tahun ke depan,” harap Abu Bakar.

Kegiatan kolaborasi ini juga sejalan untuk mendukung IKU departemen dalam mewujudkan mata kuliah kolaboratif dan partisipatif yang bentuknya team-based method.

“Semoga kita punya kontribusi cukup besar untuk pengembangan kota Kediri, selain itu Kediri juga bisa menjadi laboratorium praktisnya UB, utamanya FT,” harap Kadep PWK.

Proses pelaksanaan studio kali ini, tidak hanya dosen sebagai pembimbing setiap kelompok, namun para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut serta memberi saran masukan secara langsung saat presnetasi/ paparan pendahulaun, paparan fakta analisa, hingga paparan rencana. (MIK/Humas UB)