Sabtu, 27 April 2024
Perguruan Tinggi

Orasi Ilmiah Prof. Sukendro pada Pengukuhan Guru Besar

Orasi Ilmiah Prof. Sukendro pada Pengukuhan Guru Besar

Mendalo- Prof. Dr. H. Sukendro, M. Kes. AIFO menyampaikan Orasi Ilmiah pada peresmian jabatannya sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Olahragan dan Kesehatan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA), Kamis (19/1/23) di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo. Prof. Sukendro menyampaikan Orasi Ilmiah yang berjudul Standar Kebugaran jasmani Haji dan Umroh.

Pria Kelahiran Banda Aceh 14 September 1965, mengatakan calon jemaah haji sebaiknya tetap melakukan aktivitas fisik dirumah setiap hari secara teratur disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Sementara bagi jemaah haji yang bekerja tetap melakukan aktivitas fisik di tempat kerja seperti naik turun tangga, berjalan cepat antar ruangan, dan lain-lain. Kebugaran jasmani yang baik dapat dicapai dengan menambah aktivitas fisik dengan latihan fisik sebelum, selama dan setelah beribadah haji secara baik, benar, terukur dan teratur, jemaah haji risiko tinggi yang akan melakukan latihan fisik harus dengan pertimbangan medis yang cukup dengan prinsip aman dan memberikan manfaat yang optimal, sehingga dapat meningkatkan kondisi fisik jamaah haji.

“Dengan mengetahui Standar Kebugaran Jasmani para calon Jemaah Haji dan Umroh akan membantu para jemaah dan pendamping Jemaah untuk dapat melaksanakan ibadah Haji dan Umroh dengan lancar dan baik, tidak terbebani dengan kondisi fisik yang kurang fit ataupun sakit. Sehingga dalam melaksanakan ibadah Haji maupun Umroh akan lebiih khusyuk dan dapat menjadi Haji yang mabrur. Dengan kebugaran jasmani para jemaah yang baik akan meningkatan produktivitas bagi jemaah pula dalam melaksanakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan jemaah untuk melengakapi rukun-rukun haji yang sudah menjadi kewajiban dalam beribadah Haji,” ujar Prof. Sukendro.

Selain itu, ia mengatakan Standarisasi Kebugaran Jasmani Jamaah Haji dan Umrah, Standarisasi penilaian dapat di uji dengan jalan kaki 15 menit dan melempar bola kasti untuk wanita dan pria berdasarkan kelompok usia, data skor yang didapatkan selanjutnya akan disusun menjadi norma penilaian berjalan 15 menit dan lempar bola kasti untuk pria dan wanita dengan langkah-langkah.

“Mencari range dengan cara menghitung selisih antara skor nilai tertinggi dan terendah, menentukan norma penilaian dalam bentuk klasifikasi kategori baik sekali (BS), baik (B), cukup (C), kurang (K) dan kurang sekali (KS), Norma atau standarisasi ini diperoleh dari melakukan beberapa kali uji coba kelompok kecil dan menghasilkan penilaian yang hampir sama disetiap uji coba maka dari itu diambillah batas tengah dan dibuat menjadi norma standarisasi jalan15 menit dan normal lempar bola kasti, berdasarkan langkah-langkah diatas didapatilah hasil norma berjalan15menit dan lempar bola kasti untuk pria dan wanita dari usia 20 tahun kebawah hingga usia 70 tahun keatas,” terangnya.

Prof. Sukendro berkesimpulan Ketika terdapat calon jemaah haji dan umroh yang memiliki jarak yang ditempuh lebih jauh ketika berjalan selama15 menit dan memiliki lemparan yang lebih jauh pula ketika melempar bola kasti sesuai usia dan jenis kelamin maka dapat dikategorikan calon jemaah haji dan umroh tersebut memiliki norma dan nilai yang BAIK SEKALI (BS ), artinya semakin jauh jarak yang ditempuh dan semakin jauh jarak lemparan yang dilontarkan maka semakin baik tingkat kebugaran jasmani orang tersebut, Skor penilaian atau norma dibuat berdasarkan usia dan jenis kelamin seseorang, sedangkan bila terdapat calon Jemaah haji dan umroh yang memiliki jarak tempuh yang dekat ketika berjalan selama 15 menit dan memiliki lemparan yang dekat pula ketika melempar bola kastisesuai usia dan jenis kelamin maka dapat dikategorikan calon Jemaah haji dan umroh KURANG SEKALI.

Silvia Yuliansari Asril / HUMAS