Sabtu, 04 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Mahasiswa Unpad Bantu Penanganan Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Cibenda, KBB

Mahasiswa Unpad Bantu Penanganan Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Cibenda, KBB

[Kanal Media Unpad] Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang tergabung dalam Forum Komunikasi Padjadjaran Rescue (FKPR) ikut membantu melakukan operasi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan informasi dari Camat Cipongkor, bencana yang terjadi pada Minggu (24/3/2024) dini hari tersebut mengakibatkan 25 rumah rusak parah, 10 korban hilang, dan 225 warga harus mengungsi.

Berdasarkan informasi tersebut, FKPR mengirimkan sembilan personel dari Unit SAR Unpad dan organisasi Parimanta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Tim berangkat dari Sekretariat Unit SAR Unpad Kampus Jatinangor pada Selasa (26/3/2024) dan kembali pada Kamis (28/3/2024).

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad, sembilan personel tersebut terdiri delapan anggota SAR Unpad, yaitu Muh. Omar Bastari (Fapet), Raihan Nashrulloh (FIB), Muh. Xavier Bravendi (Faperta), Fajar Fadli Adzdzikri (FTIP), Ratu Poppy Meiliza (FMIPA), Valentina Dwi Febriyanti (Faperta), Wafa Zahrotul Ummah (FMIPA), dan Belva Putri Bhanurasmi (Fapet), serta satu anggota Parimanta Albert Kristian (FPIK).

Dikomandani Raihan, setibanya di lokasi bencana tim langsung melakukan registrasi potensi SAR untuk mendata siapa saja relawan yang datang. “Kurang lebih ada 500 relawan yang terdata dan ikut membantu operasi SAR. Mereka berasal dari berbagai organisasi, selain dari Basarnas dan BPBD, adapun TNI, Polri, Wanadri, Pecinta Alam, Organisasi Relawan, dan potensi SAR lainnya.” ujar Wafa.

Anggota FKPR di lokasi dibagi dalam dua regu. Regu satu yang terdiri dari para perempuan ditugaskan di posko untuk mengurus administrasi dan sekolah darurat. Sementara regu dua para laki-laki turun langsung ke lapangan.

Pada Rabu (27/3/2024) proses pencarian terpaksa ditunda karena faktor cuaca dan lingkungan yang berpotensi menyebabkan longsor susulan. Tim kemudian ditugaskan untuk menjaga akses mobilisasi area operasi agar tetap steril. Barulah pada Kamis (28/3/2024), pencarian dan pertolongan dapat dilakukan.

Dai pencarian yang dilakukan, ditemukan sebanyak tiga survivor dalam kondisi botol kosong (meninggal dunia). “Kami berhasil menemukan satu laki-laki dan dua perempuan yang diduga keluarga. Mereka ditemukan dalam satu rumah yang sama,” kata Fajar.

Pengalaman operasi kebencanaan pertamanya memberi kesan yang berharga bagi tim. Hingga operasi pada hari Kamis ditutup, tujuh survivor sudah ditemukan dan tiga orang masih dalam pencarian. (rilis)*