Senin, 01 Juli 2024
Perguruan Tinggi

Perjalanan dan Harapan: Kisah Mega Afrida Manurung Mengantar Putrinya Mengikuti Seleksi SMM PTN-Barat di UNJA

Perjalanan dan Harapan: Kisah Mega Afrida Manurung Mengantar Putrinya Mengikuti Seleksi SMM PTN-Barat di UNJA

MENDALO,- Perjalanan panjang penuh harapan itu dimulai di pagi hari yang cerah di Merlung, sebuah desa kecil di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Mega Afrida Manurung, seorang ibu dengan semangat baja, menyiapkan segala kebutuhan untuk perjalanan penting hari itu. Mega Afrida Manurung, seorang ibu dengan semangat baja, menyiapkan segala kebutuhan untuk perjalanan penting hari itu. Putrinya yang penuh semangat, duduk di sampingnya, penuh harap akan masa depan yang lebih baik.

Mereka berdua akan menuju Universitas Jambi (UNJA) untuk mengikuti Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (SMM PTN-Barat). Dengan motor yang telah setia menemani mereka selama bertahun-tahun, Mega dan putrinya memulai perjalanan. Jarak yang harus mereka tempuh cukup jauh, memakan waktu sekitar tiga jam. Namun, tidak ada rasa letih atau keluhan yang terucap dari mulut Mega.

Baginya, perjalanan ini adalah bentuk kasih sayang dan dukungannya terhadap putrinya, serta investasi untuk masa depan yang lebih baik. Sepanjang perjalanan, mereka melewati jalanan yang berliku, desa-desa yang tenang, dan pemandangan alam yang menenangkan.

Setiap tikungan jalan seakan membawa mereka lebih dekat pada impian besar yang mereka cita-citakan. Bagi Mega, ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan emosional yang penuh harap dan doa. Setibanya di kampus UNJA, kelelahan perjalanan seketika lenyap. Mereka disambut dengan keramahan dari petugas yang ada.

Mega yang jarang sekali ke kota, merasa sedikit canggung, namun para petugas UNJA menyambut mereka dengan senyuman hangat. Setiap pertanyaan yang diajukan Mega dijawab dengan sabar dan ramah, membuat Mega merasa sangat terbantu. Para petugas bahkan mengantar mereka hingga ke depan ruangan tempat putrinya akan mengikuti ujian. Melihat putrinya berjalan menuju ruang ujian, Mega merasakan campuran emosi yang kuat. Ada kebanggaan, harapan, dan sedikit kecemasan.

Namun, fasilitas yang ada di kampus UNJA membuat Mega merasa lebih tenang. Lingkungan yang bersih, fasilitas yang lengkap, dan suasana yang kondusif membuatnya yakin bahwa UNJA adalah tempat yang tepat untuk putrinya melanjutkan pendidikan.

“Saya berharap anak saya bisa diterima di sini,” ungkap Mega dengan mata berkaca-kaca.

Harapan itu tidak hanya untuk masa depan putrinya, tetapi juga untuk memberikan contoh bahwa dengan tekad dan usaha, segala sesuatu mungkin tercapai. Perjalanan panjang dan pengorbanan Mega Afrida Manurung adalah cerminan dari cinta seorang ibu yang tulus.

Dalam setiap kilometer yang mereka tempuh, dalam setiap hambatan yang mereka hadapi, tersirat sebuah pesan bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.

Mega dan putrinya telah menunjukkan bahwa tidak ada jarak yang terlalu jauh atau rintangan yang terlalu besar untuk dilalui demi sebuah impian.

Kisah mereka bukan hanya tentang perjalanan fisik dari Merlung ke UNJA, tetapi juga tentang perjalanan menuju harapan dan masa depan yang cerah. Mega Afrida Manurung telah menunjukkan bahwa di balik setiap kesuksesan seorang anak, ada orang tua yang berjuang dan berkorban dengan penuh cinta dan ketulusan.

Silvia Yuliansari/Foto : IRWAN