Minggu, 12 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Tim PKM Unimed Tingkatkan Produktifitas Usaha Kolang Kaling Melalui Teknologi Pengupasan Kulit Buah Aren pada Kelompok Tani Perjuangan

Tim PKM Unimed Tingkatkan Produktifitas Usaha Kolang Kaling Melalui Teknologi Pengupasan Kulit Buah Aren pada Kelompok Tani Perjuangan

Integrasi tiga matakuliah Dasain Produk, Rekayasa Alat dan Mesin yang dirangkaikan dengan Tugas Akhir sebagai tugas Proyek mahasiswa Teknik Mesin-D3 Unimed mendorong mahasiswa diwajibkan menghasilkan inovasi yang akan diterapkembangkan dan berdayaguna bagi masyarakat. Berawal dari kajian kebutuhan dan pemecahan permasalahan masyarakat, mahasiswa Teknik Mesin-D3 yang terdiri dari: Donny Manik, Alfredo Nababan, dan Victor Crespo Duari Ambarita memilih pemecahan masalah pada kelompok Tani Pengolahan buah aren berupa kolang kaling yang ada di Desa Padang Parsadaan Kec. Pangaribuan Kab. Tapanuli Utara yang berjumlah 9 (sembilan) kelompok tani yang dikala hari-hari besar seperti mejelang hari raya Idul Fitri dalam satu bulan kelompok tani di Desa Padang Parsadaan dapat mengolah buah aren menjadi kolang kaling mencapai 3-4 ton yang dipasarkan ke kota-kota besar seperti Kota Medan, Kota Pekan Baru, Kota Padang, dan bahkan sampai ke Kota Jakarta.

Desa Padang Parsadaan dengan jumlah KK 267 dan 1424 jiwa secara umum masih menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian. Dari observasi awal mahasiswa dengan kelompok tani dalam hal ini di pilih ketua kelompok tani Perjuangan yaitu Bapak Darno Sinaga, menyatakan bahwa untuk mengolah buah aren menjadi kolang kaling terdiri dari beberapa tahapan yaitu: pemilihan buah yang baik, perebusan, pengupasan kulit buah aren, pemipihan/penggepengan, perendaman, dan pengemasan sebelum pemasaran.

Kendala atau masalah yang di hadapi hampir semua kelompok tani yang ada di Desa Padang Parsadaan adalah pengolahan buah berupa pengupasan kulit buah aren dan pemipihan. Pengupasan kulit buah aren yang selama ini masih dilakukan secara manual dengan mencungkil menggunakan alat pencungkil dan membutuhkan tenaga manusia yang banyak untuk memenuhi kebutuhan pada waktu-waktu tertentu, demikian pula dengan pemipihan atau bahasa setempat mengatakan penggepengan ini juga dilakukan dengan menghentakkan antara dua bilah kayu.

Mahasiswa berdiskusi dengan para kelompok tani dan dosen, maka disimpulkan permasalahan pertama yang akan diselesaikan adalah menghasilkan inovasi untuk memudahkan pekerjaan mencungkil buah aren. Untuk itu mahasiswa mulai mendasain alat teknologi tepat guna sebagai tugas proyek matakuliah Desain Produk dan dilanjutkan dengan membangun hasil desain sebagai tugas proyek pada matakuliah Rekayasa Alat dan Mesin, setelah melalui proses uji fungsional dan uji produktivitas mahasiswa melanjutkan ketahap berikutnya dikemas dalam laporan ilmiah berupa Tugas Akhir sebagai syarat mendapatkan gelar Ahli Madya. Namun, tidak sampai disitu saja, mahasiswa juga diwajibkan untuk mendapatkan pengakuan dari masyakat pengguna yaitu kelompok tani yang menjadi target utama sebelumnya apakah alat berfungsi dan bermanfaat ?

Berkolaborasi dengan dosen pembimbing, maka dikemaslah kegiatan ini dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas pengolahan kolang kaling dengan menerapkan hasil karya inovasi mahasiswa berupa Alat Teknologi Tepat Guna (TTG) yaitu “Mesin Pengupas Buah Kulit Aren berkapasitas 50 kg/jam”.

Tim pelaksana pengabdian masyarakat yang terdiri dari Dr. Ir. Batumahadi Siregar, S.T., M.T., IPM. selaku ketua tim bersama dengan Drs. Robert Silaban, M.Pd., Dr. Ir. Erma Yulia, M.T., dan Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si. sebagai anggota yang bertugas berdasarkan bidang keahlian masing-masing dan tentunya kegiatan ini juga menyertakan mahasiswa yaitu; Donny Manik, Alfredo Nababan, dan Victor Crespo Duari Ambarita dan mengikutkan narasumber bidang rekayasa industri Ir. Agus Noviar Putra, S.T., M.T. sebagai instruktur latih dan ahli penilaian keterfungsian alat yang diterapkembangkan pada masyarakat.

Setelah berkordinasi dengan ketua kelompok tani Perjuangan yaitu Bapak Darno Sinaga dan kepala Desa Padang Parsadaan yaitu Bapak Sostenes Harahap, S.H. serta mendapatkan izin dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan yaitu Bapak Prof. Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd. berupa Surat Izin dan Surat Tugas, tim melaksanakan kegiatan menerapkembangkan hasil karya inovasi mahasiswa berupa Alat TTG dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pengolahan buah aren menjadi kolang kaling di Desa Parsadaan dan sekaligus untuk mendapatkan pengakuan kebermanfaatan dan keberdayagunaan inovasi yang dihasilkan mahasiswa bagi masyarakat pengguna yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Juli 2023.

Untuk melatihkan pengoperasian dan perawatan alat pada masyarakat pengguna dilakukan oleh tim PKM, Narasumber, dan ke-tiga mahasiswa bersama-sama yang diikuti oleh beberapa kelompok tani yang ada di Desa Padang Parsadaan dan disaksikan oleh Bapak Kepala Desa. Untuk mendapatkan pengakuan kebermanfaatan alat tim juga melakukan Focus Group Discussion (FGD) berupa diskusi meminta masukan dan tanggapan dari berbagai pihak, yaitu ketua-ketua kelompok tani, masyarakat pengguna langsung, dan Perangkat Desa dalam bentuk wawancara dan pengisian instrumen uji keterfungsian dan kelayakan alat serta kebermanfaatan inovasi bagi masyarakat.

Disimpulkan dari hasil FGD bahwa Inovasi yang diterapkan “Sangat Bermanfaat” dituliskan dalam bentuk Surat Keterangan dari Kepala Desa bahwa setelah melalui proses uji coba alat dinyatakan “Berfungsi dan Bermanfaat”, hasil wawancara dengan pengguna langsung memberikan respon positif bahwa alat yang dimaksudkan “Sesuai” dengan apa yang diharapkan, dan dari penilaian instrumen di simpulkan bahwa alat tersebut “Layak” untuk diterapkembangkan.

Tantangan ke depan, yang diperoleh dari masyarakat dan Kepala Desa Padang Parsadaan adalah masih dibutuhkannya alat atau inovasi berupa Alat Memipih Buah Kolang Kaling dan Teknologi pengolahan hasil panen jagung berupa alat Pengupas sekaligus Pemipil Jagung dan Teknologi Pengeringan Jagung.(Humas Unimed)